Jumat, 17 Januari 2014

Review : The Garden of Words

The Garden of Words atau Kotonoha no Niwa adalah film pendek pertama karya Makoto Shinkai yang gue tonton. Kenapa film pendek? Karena durasinya cuma 46 menit-an. Gue dapet info tentang Makoto Shinkai setelah blogwalking dan baca artikel kalau karya-karya Makoto Shinkai kebanyakan menyuguhkan cerita mengharu biru yang cengeng gitu deh, singkatnya hellow mellow ‎​kalau kata kaka-kaka Blink (-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩__-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩) film ini juga baru di garap tahun 2013, jadi bisa dibilang fresh...

Sebelum gue kembali berkoar, coba kalian tonton trailernya deh. Gara-gara liat trailer yang dikit ini, terus denger sound-nya yang ngena dan easy listening, gue akhirnya download, walaupun ya...kecepatan download di rumah gue itu astaganaga banget tapi tetep gue bela-belain nunggu file-nya selesai keunduh soalnya gue nggak sabar mau lihat cerita full-nya.


Sebel nggak denger soundtrack-nya? sebel kan?!! bagus bangeeeeetttttt. Kalau nggak salah baca, lagu itu judulnya Rain, pernah juga dipakai di anime tahun 1980-an /kalau nggak salah/ terus di cover gitu dan jadilah musiknya yang kayak sekarang abis kalian tonton itu♥ wajar sih kalau anime ini mengundang perhatian, termasuk gue.

Jadi, anime ini berkisah tentang Akizuka Takao, murid SMA kelas X yang punya cita-cita jadi pengrajin sepatu. Dia ini sungguh-sungguh belajar teknik bikin sepatu sampai-sampai nggak memperhatikan perihal akademik di sekolahnya. Setiap pagi hari kalau hujan, dia selalu memutuskan buat bolos dan menyendiri di sebuah taman untuk membuat desain sepatu, sekedar corat-coret buku gitu dan gue akui desainnya lucu-lucu. Bahkan di salah satu adegan di sebutin kalau sepatu yang selalu dia pake ke sekolah itu buatan tangan dia sendiri. 

Nah, di taman ini lah dia ketemu sama cewek yang lebih tua dari dia. Mereka selalu ketemu kalau hujan. Cewek itu ngakunya juga bolos dari tempat kerjanya. Awalnya Takao nggak terlalu peduli sama cewek itu, soalnya dia ngerasa aneh karena setiap kali ketemu cewek itu selalu minum bir dan makan coklat, terus diem aja sambil nikmatin buku yang dia baca.

Takao mulai terbiasa dengan adanya cewek itu, apalagi sepatu yang dipakai cewek itu selalu beda setiap kali mereka ketemu. Begituuuuu teruuuussss sampai akhirnya mereka berdua sadar kalau keberadaan satu sama lain dari mereka itu terasa menyenangkan. Kegiatan bolos Takao waktu hujan semakin menjadi karena dia sekarang punya niat tambahan, buat ketemu sama cewek itu. Cewek itu juga ngelakuin hal yang sama. Mereka jadi akrab dan sering ngobrol asik gitu di taman, pakai acara hujan lagi, romantissss. Tapi, selera orang boleh beda dong. Jujur, gue nggak begitu suka sama cerita dimana si tokoh cewek usianya lebih tua dari yang cowok, apalagi disini perbedaan umur mereka kentara banget (‾▿‾")

Cewek ini saking ngedukungnya cita-cita Takao sampai beliin buku teknik membuat sepatu yang harganya mahal dan sudah lama diinginkan oleh Takao. Untuk membalasnya, Takao janji bakal bikinin cewek itu sepatu. Dia kerja keras untuk bikin sepatu itu. Takao menumpahkan seluruh perhatiannya sama sepatu si cewek yang bakal dibikinnya.

Ternyata ada sesuatu yang nggak diketahui Takao. Cewek itu adalah guru sastra Jepang di sekolahnya. Ketahuan banget 'kan kalau Takao ini nggak pernah fokus belajar, sama gurunya aja dia nggak ngeh ("-_-) namanya Yukino Yukari, tapi dia nggak peduli karena dia sudah terlanjur sayang sama Bu Yukari /yaelah, brow/ Waktu Takao nembak Bu Yukari, Bu Yukari menolak, dia bilang "Yukari-san not Yukari-chan..." jleb sambil senyum lagi. Takao patah hati, kasian banget deh enelan :" terus apa yang terjadi? buruan nonton deh!!!









Tenang....tenang semua....ini bukan cuplikan video dari alam sebenarnya. Ini semua karya dari tangan dingin Makoto Shinkai. Enam jempol /minjem jempol orang/ buat paman Makoto yang jago banget bikin detil senatural ini buat animenya (ˆ⌣ˆʃƪ) keliatan hidup, terus nuansa romance-nya dapet, membangkitkan emosional mendalam di dalam jiwa /tsaaah/ meskipun rada kurang paham di beberapa bagian cerita, entah itu penyampaian cerita yang terlalu terburu-buru atau guenya yang lemot....tapi secara keseluruhan film ini pantas diacungi jempol!!! 8 dari 10 hati ini gue berikan untuk Paman Makoto :')

Photobucket

Tidak ada komentar: