![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwfGvBR11omXRr3IkzZ5Pzkggi8tcECm2RQOeEz0uYHcWRYoRwgHjt6cMurrBqlO-p0NbQ1Y_rtwbBrrwQH85JBROvNtgiX7Jo1nDnRMtWvnt13VkaY8e_YLkzKGpxLfk0VTYiui7JFV2p/s320/1005193_10200106074205131_250387416_n.jpg)
Mereka juga membawa seonggok kue berbentuk Angry Bird berwarna biru dengan lilin mati lampu di atasnya yang menyala membara, seakan-akan rumah gue klenteng yang memang butuh lilin-lilin besar itu. Dan yang bikin kaget, kue itu awalnya nggak bisa kepotong....
"Itu kue banyu mas...." Sahut Dea dengan muka datar.
"Lahhhh, cakmano nak makannya men isinyo air yak?"
"Cubo sini aku potong!" Seru Dea lantang dan merebut pisau dari tangan gue. Dengan penuh perasaan, Dea memotong kue dan gagal. Jadi, kami bergiliran memotong kue menyusahkan itu. Semua gagal.
Setelah berpuluh strategi dikerahkan, barulah kami sadar kalau topping kue itu adalah sebuah topeng yang dipakai buat gambar si Angry Bird. Sederhananya, si pembuat kue jiplak gitu buat menghias kue dengan gambar si burung pemarah. HuVfftdDhhhh.
Mereka nggak bisa lama-lama di rumah gue karena aura rumah gue yang terlalu surga bagi mereka, jadi mereka buru-buru pulang dewhhhhh. Sekali lagi macaciwwwh yaaa ;;)
![Photobucket](http://i1039.photobucket.com/albums/a472/ImasPs20/C88503C0B66469D48414C04648F07B77.png)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar